Kenali Jenis Tes Bahasa untuk Beasiswa
UmumMau membidik beasiswa ke luar negeri? Jangan lupa dengan persyaratan bahasanya. Biasanya para scholarship hunter atau pemburu beasiswa lebih mengutamakan persyaratan dokumen akademis dan mengesampingkan persyaratan bahasa. Padahal, persyaratan ini bukan hanya penting untuk penyaringan penerima beasiswa, tapi ilmunya sendiri akan sangat berguna sebagai bekal proses belajar nantinya.
Harus diakui bahwa kita umumnya memerlukan waktu yang tidak singkat untuk fasih menguasai suatu bahasa, tapi tidak demikian dengan mengerjakan soal ujian bahasa ini karena biasanya sangat khas.Dengan latihan intensif, dalam kurun waktu relatif singkat sobat Calakan bisa meraih skor yang ditargetkan.
Nah, pertama yang perlu sobat Calakan lakukan adalah cermati persyaratan yang diminta. Ujian bahasa macam apa yang harus dipenuhi? Setelah itu, kenali model soal dan proyeksikan kemampuan diri, apakah kira-kira sobat Calakan sudah mampu memenuhinya, atau masih perlu mencari bantuan dan bimbingan dari pakarnya.
Berikut adalah beberapa jenis ujian bahasa yang seringkali muncul sebagai persyaratan beasiswa.
1. IELTS (International English Language Testing System)
Ujian ini terdiri dari empat bagian: Listening, Reading, Writing, Speaking, dengan kisaran nilai 1-9. Bentuk soal campuran antara pilihan ganda, isian singkat, esai, wawancara. ( www.ielts.org )
2. TOEFL (Test of English as a Foreign Language)
Ujian TOEFL ini memiliki dua bentuk, yaitu:
- Paper Based Test
Terdiri dari tiga bagian: Listening, Structure and Written Expression, Reading, dengan kisaran nilai 310-677. Semua soalnya berbentuk pilihan ganda.
- Internet Based Test
Terdiri dari empat bagian: Listening, Reading, Writing, Speaking, dengan kisaran nilai 30-120. ( www.ets.org )
3. GMAT (Graduate Management Admission Test)
Ujian ini bertujuan mengukur kemampuan penalaran pada level lanjut. Isi soalnya mencakup ujian bahasa Inggris dan matematika dasar. Biasanya hasil tes ini menjadi persyaratan perkuliahan tingkat master (S2) untuk jurusan bisnis administrasi (MBA degree). Ada empat bagian dalam ujian ini: Quantitative, Verbal, Integrated reasoning, Analytical Writing Assessment, dengan kisaran nilai 200-800. ( www.mba.com )
4. GRE (Graduate Record Examination)
Secara umum ujian satu ini memiliki tujuan sama dengan GMAT, yaitu mengukur kemampuan nalar pada level lanjut. Bedanya, GRE menjadi syarat perkuliahan tingkat master di jurusan selain bisnis administrasi, meskipun ada saja sebagian kecil universitas yang menerima skor GRE ini. Secara garis besar ada tiga aspek dalam tes ini yang dipecah menjadi enam bagian: 1 bagian Analytical Writing Assessment, lalu lima bagian untuk Quantitative dan Verbal Reasoning. Rentang nilai GRE adalah 130-170. ( www.ets.org )
Nah, semoga sedikit informasi ini bisa membantu Sobat Calakan dalam menyiapkan strategi yang matang. Selamat berjuang! (Lisa Indriana)