8 Perhelatan Piala Dunia Paling Mahal Sepanjang Sejarah

Serba Serbi  

Piala Dunia FIFA bisa dikatakan sebagai salah satu pagelaran olahraga paling dinanti-nanti. Tidak hanya oleh para fans sepak bola, tetapi Piala Dunia selalu berhasil memancing penggemar sepak bola baru. Euforianya selalu bergaung kencang ke seluruh penjuru dunia, selalu menciptakan kejutan, dan melahirkan idola-idola baru.

foto : dok. republika.co.id

Setiap perhelatan Piala Dunia bahkan terus berkembang dengan teknologi-teknologi termutakhir untuk menunjang pertandingan. Tentu saja semua itu tidak bisa kita nikmati, tanpa adanya dana yang digelontorkan penyelenggara. Mari kita intip delapan perhelatan Piala Dunia paling mahal sepanjang sejarah berdasarkan statistik yang diluncurkan Statista. Urutannya dari yang paling rendah biayanya ya.

8. 1994 – Amerika Serikat (500 juta USD)

Scroll untuk membaca

Scroll untuk membaca

Amerika Serikat memang bukan negara kiblat sepak bola. Olaharaga ini bahkan masih kalah pamor di bawah American football, baseball, dan basket. Terlebih di tahun 1990an. Namun nyatanya Amerika Serikat terbilang sukses menyelenggarakan Piala Dunia tahun 1994 dengan rata-rata penonton yang hadir ke stadion mencapai 63,991 orang¾terbanyak sepanjang sejarah Piala Dunia.

Untuk mempersiapkan kompetisi akbar tersebut, negeri Paman Sam menelan budget 500 juta dolar AS. Nominal yang cukup fantastis pada masa itu dengan persiapan sembilan venue yang menelan biaya paling besar. Pagelaran ditutup dengan kemenangan Brazil atas Italia dalam drama adu penalti, setelah Roberto Baggio (Italia) gagal menyamakan kedudukan.

7. 1998 – Perancis (2,3 juta USD)

Terdapat 10 kota di Perancis yang dipilih menjadi venue untuk Piala Dunia tahun 1998. Persiapannya menelan biaya 2,3 juta dolar AS. Ajang tersebut juga yang pertama kali menggunakan papan elektronik untuk substitusi pemain dan memperkenalkan peraturan golden goal. Pengeluaran tersebut cukup terbayarkan dengan keluarnya Perancis sebagai juara dunia untuk pertama kalinya, setelah mengalahkan juara bertahan, Brazil, dengan skor 0-3.

6. 2010 – Afrika Selatan (3,6 juta USD)

Pemilihan tuan rumah Piala Dunia Afrika Selatan tahun 2010 menjadi sejarah tersendiri karena akhirnya pagelaran prestisius sepak bola diadakan di benua Afrika. Meskipun menuai kontroversi karena FIFA lebih memilih Afrika Selatan, ketimbang Maroko yang lebih kental dengan kultur sepak bolanya, ajang Piala Dunia 2010 terbilang cukup sukses dan meriah. Pada tahun itu, Spanyol memenangkan gelar juara dunianya untuk pertama kali setelah mengalahkan Belanda 0-1.

5. 2006 – Jerman (4,3 miliar USD)

Tahun 2006 adalah kali kedua Jerman menjadi tuan rumah Piala Dunia. Fasilitas stadion dan infrastruktur lain milik Jerman sudah tidak perlu diragukan lagi. Namun tetap saja Negeri Panser tersebut menghabiskan sekitar 4,3 miliar dolar AS dalam mempersiapkan Piala Dunia. Tim nasional Jerman tampil cukup menawan sepanjang kompetisi, tapi harus mengakui ketangguhan catenaccio andalan Italia. Akhirnya Italia menjadi juara dunia untuk keempat kalinya, setelah menjungkirkan Perancis dengan adu penalti 5-3 di babak final.

4. 2002 – Jepang & Korea Selatan (7 miliar USD)

Untuk pertama kalinya Piala Dunia diselenggarakan di benua Asia. Jepang dan Korea Selatan yang ditunjuk untuk mengemban kehormatan di tahun 2002. Kedua negara tersebut menghabiskan miliaran dolar AS untuk meningkatkan fasilitas olaharaga mereka dan nyatanya cukup memuaskan, bahkan melebih ekspektasi. Total penonton yang hadir sepanjang turnamen mencapai hampir 3 juta orang.

Piala Dunia 2002 mencatatkan sejarah sebagai Piala Dunia paling banyak kejutan sekaligus paling kontroversial. Cukup mengejutkan karena pada juara ketiga dan keempat diraih tim kejutan Korea Selatan dan Turki. Dibilang kontroversial, karena pada beberapa pertandingan, keputusan-keputusan wasit cenderung menguntungkan tuan rumah (Korea Selatan), Misalnya, saat babak 16 besar melawan Italia dan perempat final saat melawan Spanyol, Korea Selatan diuntungkan oleh wasit. Jepang sendiri harus mengakui keunggulan Turki yang sedang on fire di babak 16 besar. Piala Dunia 2002 menjadi gelar kelima Brazil setelah menaklukkan Jerman 0-2.

3. 2018 – Rusia (11,6 miliar USD)

Rusia cukup serius menggarap proyek Piala Dunia 2018. Mereka membangun stadion-stadion berteknologi tinggi, bahkan hingga mengimpor rumput terbaik dari banyak negara. Biaya sebanyak 11,6 miliar dolar AS digelontorkan untuk mempersiapkan Piala Dunia 2018. Sepanjang turnamen, penampilan Perancis yang diisi tenaga-tenaga muda cukup mencolok hingga akhirnya keluar sebagai juara setelah mengalahkan tim kuda hitam, Kroasia.

2. 2014 – Brazil (15 miliar USD)

Brazil menghabiskan dana kurang lebih 15 miliar dolar AS untuk membangun infrastruktur, termasuk merenovasi beberapa stadion ikoniknya. Pembangunan fasilitas olahraga ini sekaligus juga untuk persiapan Olimpiade tahun 2016. Saat pembangunan, pemerintah Brazil juga menghadapi permasalahan tunawisma yang kemudian harus ditata. Beberapa teknologi termutakhir mulai digunakan, seperti goal-line technology dan FIFA anti-doping test. Piala Dunia 2014 menjadi saksi kebangkitan generasi muda Jerman yang menghancurkan tuan rumah dengan skor fantastis 1-7 di babak semi final, lalu kemudian memupuskan impian Lionel Messi dkk. di final dengan skor 1-0.

1. 2022 – Qatar (220 miliar USD)

Ambisi Qatar menjadi tuan rumah Piala Dunia tercermin dalam keseriusan mereka membangun berbagai fasilitas untuk Piala Dunia 2022. Pertama kalinya, Piala Dunia digelar di Timur Tengah, Qatar membangun jalan, stadion-stadion, dan hotel. Tujuh dari delapan stadion yang digunakan, merupakan bangunan baru yang sengaja dibuat untuk Piala Dunia. Perkiraan biaya yang dihabiskan untuk pembangunan stadion-stadion tersebut berkisar 6,5 juta sampai 10 juta dolar AS. Pada awal pembukaan kompetisi, Piala Dunia 2022 di Qatar cukup menggebrak dengan banyak kejutan karena banyak tim papan atas memulai kompetisi dengan kekalahan. Terlepas dari segala kontroversi mengenai pembangunan fasilitas dan pemilihan Qatar sebagai tuan rumah, pelaksanaan Piala Dunia 2022 dinilai cukup sukses sejauh ini.

Kita tunggu perhelatan Piala Dunia empat tahun ke depan, apakah akan memecahkan rekor dari segi pembiayaan? Pada tahun 2026, Kanada, Amerika Serikat, dan Meksiko akan bekerja sama untuk menggelar ajang sepak bola dunia paling dinanti ini. (AR Meinanda)

Ikuti Ulasan-Ulasan Menarik Lainnya dari Penulis Klik di Sini
Image

Calakan artinya cerdas dalam bahasa Sunda. Media Calakan ini diharapkan mencerdaskan para pembacanya khususnya terkait informasi-informasi yang berman

Kontak Info

Jl. Warung Buncit Raya No 37 Jakarta Selatan 12510 ext

Phone: 021 780 3747

[email protected] (Marketing)

× Image