Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) sudah mempublikasikan World Happiness Report 2022 dan Finlandia masih menduduki peringkat pertama. Finlandia dibuntuti oleh Denmark, Islandia, Swiss, dan Belanda di lima besar. Dari total 149 negara, Indonesia yang beriklim hangat, notabene memiliki keindahan dan kekayaan alam, hanya menduduki posisi ke-87.

Kesuksesan Finlandia memuncaki World Happiness Report selama lima tahun berturut-turut, membuat dunia geleng-geleng tak habis pikir. Bagaimana bisa sebuah negara yang dekat dengan antartika, menghadapi enam bulan musim dingin, dengan suhu bisa mencapai -20°C, dan gelap hampir sepanjang hari, justru menjadi negara paling bahagia? Mari kita intip rahasia Finlandia jadi negara paling bahagia.

Sisu dan Keindahan Alam

Orang-orang Finlandia beradaptasi dan mengamalkan sebuah konsep hidup bernama sisu. Secara garis besar, sisu dapat diartikan sebagai ketekunan dalam mewujudkan hal-hal yang tampak mustahil dan memandang tantangan sebagai peluang. Meski memiliki iklim yang cukup ekstrem, masyarakat Finlandia tetap menjalani kehidupan, tak peduli musim dingin atau musim panas; baik itu olahraga jalan cepat, naik sepeda menuju tempat kerja, atau sekedar jalan-jalan menikmati alam.

Finlandia adalah salah satu tempat di Bumi dengan keindahan alam yang tak terbantahkan. Hampir 75% wilayah Finlandia adalah hutan alami nan terawat, beserta kehidupan fauna yang terlindungi, selain ada danau-danau jernih untuk berenang. Banyak orang percaya, sering menghabiskan waktu di alam dapat membuat pikiran jadi lebih positif. Ada sebuah ungkapan di Finlandia, “Kebahagiaan bukan berasal dari sebuah pencarian, tapi dengan menjalaninya”.

Gaya Hidup Santai

Masyarakat Finlandia adalah pekerja keras, tapi itu bukan berarti mereka tidak bisa bersantai. Apabila dibandingkan dengan negara-negara Barat lainnya, Finlandia mengusung gaya hidup yang jauh lebih santai. Alih-alih berkompetisi dalam kehidupan, masyarakat Finlandia justru mengedepankan hidup bergotong-royong. Hal tersebut membuat mereka merasa lebih aman dan tidak mengkhawatirkan dunia luar sebagaimana negara lainnya. Penduduk Finlandia juga bebas menentukan jalan hidupnya sendiri dan sudah jadi budaya yang mengakar. Dengan begitu orang-orang Finlandia tangguh dalam menghadapi masalah dan tidak cemas berkepanjangan.

Konsumsi Hemat dan Berkelanjutan

Seperti dalam kebudayaan Nordik, orang Finlandia secara umum menyukai hidup minimalis. Artinya mereka tidak banyak membeli barang-barang yang memang tidak perlu. Mereka cenderung membeli barang-barang yang diproduksi dengan baik sehingga tahan lama, fungsional, dan berkelanjutan (sustainable). Pasar-pasar loak yang menjual barang bekas dan berkualitas sering dikunjungi warga. Gaya konsumsi seperti itu tidak hanya menguntungkan dompet, tapi juga berdampak baik untuk lingkungan dan dapat memberi kepuasan tersendiri.

Standar Hidup Tinggi

Berdasarkan indikator yang digunakan World Happiness Report, Finlandia mendapatkan nilai terbesar dalam kepuasan hidup para penduduknya. Hal tersebut menunjukkan warga dapat menikmati hak-hak mereka, seperti rasa aman. Angka kriminalitas yang rendah di Finlandia berkontribusi besar untuk mewujudkan rasa aman tersebut, yang berujung pada kenyamanan serta kebahagiaan.

Rasa puas juga terwujud dari sistem pendidikan yang dapat diandalkan. Sudah jadi rahasia umum jika sistem pendidikan Finlandia merupakan salah satu yang terbaik di dunia. Dengan sistem pendidikan yang baik itu, Finlandia membuka banyak peluang bagi anak-anak muda untuk berkembang. Tidak sedikit negara-negara Eropa belajar dari Finlandia.

Pemerintah Finlandia juga memberikan pelayanan kesehatan universal dan mudah diakses masyarakatnya. Bahkan masyarakat yang paling miskin di Finlandia tidak kesulitan untuk mendapatkan pelayanan kesehatan dan pendidikan gratis.Karena itu wajar apabila penduduknya memiliki harapan hidup sehat tertinggi. Dengan mengkombinasikan semuanya, jelas jika Finlandia memiliki standar hidup yang tinggi.

Kesetaraan dan Hidup Sederhana

Faktor lainnya yang membuat Finlandia berbeda dari negara-negara lain adalah soal kesetaraan. Negara iklim dingin tersebut menyediakan beragam peluang untuk semua orang tanpa melihat gender ataupun kelas sosial-ekonomi mereka. Kelas masyarakat menengah adalah yang paling banyak di Finlandia, dengan angka kemiskinan yang sangat kecil. Bahkan orang-orang kaya di Finlandia, masih memegang nilai hidup sederhana. Secara umum, mereka merasa malu untuk pamer kekayaan. Sangat sedikit supercar yang terlihat lalu-lalang di jalanan Finlandia. Pemerintah juga menyediakan perumahan layak untuk masyarakat tidak mampu, sehingga hampir tidak ditemukan gelandangan di sana. Faktor-faktor tersebut efektif memangkas kesenjangan sosial dalam kehidupan masyarakat.

Finlandia barangkali bukan negara yang penduduknya murah senyum, terlebih pada orang asing. Namun penduduk Finlandia yang terkenal sebagai masyarakat yang gemar menyimpan kebahagiannya sendiri itu, menjadi negara paling bahagia karena stabilitas dalam berbagai aspek kehidupannya. Negara nordik tersebut juga tercatat sebagai salah satu yang memiliki tingkat korupsi paling rendah berdasarkan global index. (AR Meinanda)