Berkenalan Secara Singkat Dengan GMAT dan GRE

Umum  

Universitas-universitas unggulan dunia umumnya memberikan persyaratan berupa skor GMAT atau GRE. Calon pendaftar dari Indonesia sering terkecoh, bahwa dua tes tersebut sama seperti IELTS dan TOEFL. Eits, jangan salah kaprah ya, Sobat.

foto : dok. republika.co.id

GMAT, GRE, IELTS, dan TOEFL memiliki persamaan menggunakan bahasa Inggris dan sebagai standar tes yang digunakan untuk proses seleksi pendaftaran kuliah di luar negeri. Secara umum IELTS dan TOEFL merupakan sistem tes untuk mengukur keterampilan komunikasi non-native speaker dalam bahasa Inggris (English Proficiency Test). Berbeda dengan GMAT dan GRE yang bertujuan mengukur kemampuan akademik seseorang, saat hendak menempuh jenjang S2 atau S3.

Jadi, untuk bisa mengikuti perkuliahan dengan pengantar bahasa Inggris, tentu calon mahasiswa yang bukan penutur asli harus membuktikan kemampuan bahasa Inggris-nya dengan tes IELTS atau TOEFL. Bagi beberapa universitas, hal tersebut tidak cukup. Untuk menjaga kredibilitas, mereka akan menyeleksi juga dari segi kemampuan akademik. Karena itu calon mahasiswa disyaratkan untuk memiliki sertifikat GMAT atau GRE sebagai pendamping IELTS atau TOEFL. Sekarang mari kita bahas sedikit mengenai GMAT dan GRE.

Scroll untuk membaca

Scroll untuk membaca

GMAT

The Graduate Management Admission Test atau disingkat GMAT adalah tes yang disyaratkan oleh sekolah-sekolah magister bisnis dan manajemen terbaik dunia. Saat ini mereka sudah membolehkan pelamar untuk memilih antara GMAT atau GRE. Namun, perlu dicatat, GMAT test akan lebih disukai karena memang dirancang khusus untuk ruang lingkup bisnis dan manajemen.

GMAT dianggap mampu memberikan gambaran komitmen, motivasi, dan kemampuan calon mahasiswa untuk belajar, survive dan sukses di bidang bisnis dan manajemen. Tolok ukurnya adalah empat komponen yang harus dikerjakan saat tes. Pertama, Analytical Writing: peserta tes harus menuliskan esai yang berisikan analisis dan argumen atas suatu isu atau permasalahan. Kedua, Quantitative Reasoning: peserta harus menunjukkan kemampuannya memecahkan masalah dengan mengaplikasikan pengetahuan matematika dasar, seperti aljabar, aritmetika, dan geometri.Ketiga, Integrated Reasoning: peserta harus menganalisis dan menginterpretasi data berdasarkan grafik atau tabel. Keempat, Verbal Reasoning: peserta harus jeli dalam menelaah kalimat-kalimat panjang, sebab bagian ini akan mengukur kemampuan baca, pemikiran kritis, dan mengoreksi kalimat.

GMAT dikelola oleh Graduate Management Admission Council (GMAC). Skala skornya adalah 200-800 dan tesnya berbasis Computer Adaptive Test (CAT). CAT adalah tes berbasis komputer. Pertanyaan tes akan menyesuaikan dengan kemampuan peserta. Apabila jawabannya benar, soal berikutnya otomatis akan lebih sulit. Sebaliknya, jika salah menjawab, maka soal berikutnya bisa jadi lebih mudah atau dalam tingkat kesulitan yang sama.

GRE

Graduate Record Exam (GRE) adalah tes kemampuan akademik bagi calon mahasiswa yang ingin mendaftar kuliah pascasarjana. Jangkauannya lebih luas dari GMAT, selain sekolah bisnis, tes ini juga dapat digunakan untuk mendaftar jurusan teknik, sains, hukum, dan bahkan humaniora. Biasanya tes yang harus diambil adalah GRE General Test, tapi ada juga beberapa prodi (program studi) yang meminta GRE Subject Test; artinya pendaftar harus memiliki skor untuk subjek yang ditentukan prodi, contohnya matematika, biologi, fisika, atau bahasa Inggris. Oleh sebab itu, perhatikan baik-baik persyaratan untuk mendaftar.

GRE General Test terdiri atas tiga komponen. Pertama, Verbal Reasoning: peserta harus mengumpulkan informasi, menganalisis, dan mengenali hubungan antar komponen kalimat dalam sebuah materi tertulis.Kedua, Quantitative Reasoning: bagian ini mengharuskan peserta untuk menganalisis dan menginterpretasi informasi kuantitatif. Selain itu, peserta juga harus menunjukkan kemampuannya memecahkan masalah dengan menerapkan ilmu matematika dasar, seperti aritmetika, analisis data, aljabar, dan geometri.Ketiga, Analytical Writing: peserta ditugaskan untuk menuliskan dua esai. Dalam tulisan tersebut peserta harus menunjukkan kemampuannya berpikir kritis dengan mengutarakan ide yang jelas dan efektif untuk menyelesaikan sebuah masalah pelik, serta didukung oleh bukti-bukti. Penulisan esai tersebut diharapkan terorganisir dengan baik, fokus, dan berkoheren.

Skala skor GRE adalah 260-340 dengan nilai minimal per bagiannya adalah 160 untuk verbal reasoning, 155 untuk quantitative reasoning, dan 5.0 untuk analytical writing. Penyelenggara tes GRE adalah ETS (Educational Testing Service) yang juga mengelola TOEFL. Kedua tes ini disyaratkan untuk semua calon pelamar, termasuk mahasiswa domestik.

Baik GMAT maupun GRE memiliki validitas sertifikat hingga lima (5) tahun lamanya. Sekilas komponen yang diujikan serupa, tapi ada perbedaan cukup kentara dari segi soal. GMAT memiliki kekuatan di bagian kuantitatif, yaitu matematika dan logika. Di sisi lain, GRE menonjol dalam verbal reasoning, di mana peserta akan ditantang dengan beragam kosakata bahasa Inggris yang cukup asing.

Nah, kalau Sobat Calakan jago dalam matematika dan logika, silakan memilih GMAT. Sebaliknya, apabila lebih terampil dalam bahasa dan kosakata, bisa memilih GRE. Namun pertimbangkan juga opsi lain, seperti apakah punya rencana untuk mendaftar jurusan selain bisnis dan manajemen? Apabila ingin punya pilihan yang lebih luas, GRE bisa jadi pilihan.

(AR Meinanda)

Ikuti Ulasan-Ulasan Menarik Lainnya dari Penulis Klik di Sini
Image

Calakan artinya cerdas dalam bahasa Sunda. Media Calakan ini diharapkan mencerdaskan para pembacanya khususnya terkait informasi-informasi yang berman

Kontak Info

Jl. Warung Buncit Raya No 37 Jakarta Selatan 12510 ext

Phone: 021 780 3747

[email protected] (Marketing)

× Image