Memahami Kecintaan Orang Jerman Pada Roti Mereka
KulinerJerman bukan negara yang paling banyak mengonsumsi roti ataupun negara penemu roti. Namun tidak akan ada yang dapat menyaingi Jerman sebagai negara yang paling mencintai roti, terutama produksi negara mereka sendiri. Coba tanya pada warga negara Jerman yang tengah merantau, apa yang paling mereka rindukan? Jawabannya sudah pasti roti.
Perlu diketahui bahwa Jerman memiliki lebih dari 3 ribu jenis roti. Sebelum bersatu menjadi sebuah negara, Jerman dulunya terdiri dari kerajaan-kerajaan kecil. Dari utara hingga selatan, barat ke timur, semua daerah di Jerman menghasilkan roti versi mereka sendiri. Bahkan toko roti tertua di Jerman tercatat berdiri sekitar tahun 1331. Hingga saat ini, setiap toko roti rumahan di Jerman, selalu membuat dan menjual minimal 5-10 jenis roti.
Berbagai jenis roti di Jerman berasal dari bahan gandum hitam (rye) dan spelt yang banyak tumbuh, terutama di daerah utara. Hanya dua jenis gandum tersebut yang dapat tumbuh di iklim dingin. Berbeda dengan Stuttgart dan Munich, yang berlokasi di selatan dan banyak disinari matahari, yang menjadi tempat tumbuh subur gandum putih.
Bahan dasar gandum-ganduman tersebut tidak hanya menghasilkan jenis Roggenbrot (gandum hitam), Dinkelbrot (spelt), dan Weissbrot (gandum putih). Seperti yang sudah disebutkan, Jerman memiliki variasi roti lain, di antaranya Brötchen, Vollkornbrot, Milchbrötchen, Hörnchen, dan Pretzel (brezle). Tapi, itu baru sebagian kecilnya. Roti-roti tersebut ada yang dibuat polos, ada juga yang diberi taburan biji-bijian, seperti biji labu, biji poppy, bahkan gandum utuh. Belum lagi yang sudah diberi isian krim, cokelat, dan sebagainya.
Tidak seperti rerotian di Indonesia atau negara lain yang rotinya tipis dan lembek, roti jerman terkenal berkarakter; tangguh di luar, lembut di dalam. Ya, tekstur roti jerman memang garing/renyah di luar. Kalau diketuk pun akan menimbulkan bunyi serupa mengetuk tumpukan buku. Namun begitu dipotong, bagian dalamnya terasa lembut dan gurih. Bahkan roti-roti lembaran milik mereka, contohnya Vollkornbrot, meski terlihat tipis namun padat alias mengenyangkan.
Orang-orang Jerman memulai hari mereka dengan sarapan roti. Biasanya untuk ukuran keluarga yang besar, berbagai jenis roti akan tersaji di meja, bersama berbagai pilihan isian. Ada keju, daging, telur rebus, dan selai-selaian. Tidak cukup sarapan, untuk menunjang aktivitas, mereka juga membawa roti sebagai bekal dan akan disantap pada waktu yang disebut Pausenbrot atau dapat diartikan sebagai waktu istirahat untuk makan roti. Bahkan makan malam pun ada istilah Abendbrot atau makan malam dengan roti.
Sesering itukah orang Jerman makan roti? Ya dan tidak. Terkadang memang mereka bisa makan hidangan lain seperti Pfannkuchen (pancake), sereal, atau pasta. Namun secara umum dapat dikatakan, kalau orang Indonesia makan nasi sehari tiga kali, maka orang Jerman bisa makan roti sehari tiga kali. Tak heran jika brotkultur atau tradisi makan roti orang Jerman masuk dalam daftar UNESCO sejak tahun 2015, dalam kategori kekayaan bukan benda
Satu hal yang pasti, orang Jerman percaya, tidak ada yang dapat menyaingi kualitas roti mereka. Itulah sebabnya kenapa mereka akan merindukan makan roti jika sedang berada di luar negeri. . (AR Meinanda)
