Inggris Raya atau lebih dikenal dengan United Kingdom (UK) merupakan salah satu tujuan prestisius bagi pelajar internasional. Universitas-universitasnya banyak bercokol di 100 besar ranking dunia. Bahkan berdasarkan QS World Universities Ranking, terdapat empat universitas UK yang masuk 10 besar, dan dua universitas di 10 besar versi Times Higher Education.

Dengan kualitas pendidikan yang sudah terbukti, kemudian banyak dituju oleh pelajar dari berbagai latar belakang dan asal-muasal, maka wajar ketika ada pertanyaan tentang berapa biaya kuliah di Inggris Raya. Tidak ada jawaban pasti, sebab memang kepastiannya harus langsung mengecek ke universitas tujuan. Tapi, tenang . kita tetap bisa menarik angka kisaran dari biaya kuliah yang harus dikeluarkan ketika belajar di Inggris Raya.

Biaya kuliah di Inggris Raya tergantung dari lokasi (kota) universitas, jurusan yang dipilih, dan tempat tinggal. Untuk jenjang sarjana (bachelor), biaya yang harus dibayarkan pelajar internasional kurang lebih £10,000 - £38,000 per tahun. Jurusan-jurusan humaniora dan ilmu sosial umumnya lebih murah, dibandingkan kedokteran, teknik, dan sains karena membutuhkan akses ke laboratorium dengan peralatan mutakhir.

Beda halnya dengan kuliah pascasarjana, bayarannya justru lebih murah dibandingkan jenjang sarjana. Terdapat dua program yang dapat dipilih, yaitu classroom-based program yang kuliahnya banyak mendalami ilmu dengan diskusi serta proyek kelompok di kelas, dan laboratory-based program yang mayoritas kuliahnya berbasis penelitian. Apabila memilih classroom-based program, setiap tahunnya mahasiswa harus membayar iuran sekitar £11,000 sampai £32,000. Kisaran tersebut lagi-lagi tergantung program studi yang dipilih, Jurusan kedokteran dan Master of Business Administration (MBA) jadi program yang termahal. Namun kalau memilih laboratory-based program, iuran kuliahnya berkisar £12,000 hingga £27,000.

Peringkat universitas juga menentukan iuran kuliah yang harus dibayarkan. Semakin prestisius, akan semakin mahal pula. Untungnya kuliah di Inggris Raya tergolong singkat dibandingkan negara-negara lain. Jenjang S1 di sana rata-rata berlangsung selama tiga tahun dan perkuliahan magister ditempuh selama satu tahun.

Saat membicarakan biaya kuliah di luar negeri, tidak cukup hanya menghitung iuran kuliahnya saja. Calon mahasiswa perlu memperhitungkan biaya hidup, seperti tempat tinggal, makan, transportasi, buku, dan hiburan. Setiap kota di Inggris Raya memiliki standar hidup berbeda. Kota-kota besar, seperti London, sudah pasti lebih mahal.

Kisaran biaya hidup di ibukota Inggris tersebut adalah £1,200 hingga £1,500 per bulan. Sedangkan di kota-kota yang lebih kecil, biaya hidupnya sekitar £700 – £1,200. Biaya sewa tempat tinggal menjadi pengeluaran paling besar. Harga tergantung kota dan jenisnya, apakah memilih tinggal di asrama kampus atau di apartemen, yang mereka biasa menyebutnya dengan flat.

Perlu diingat, bahwa universitas-universitas di Inggris Raya hanya akan menerima mahasiswa yang mampu menunjukkan dukungan finansial. Biasanya mereka meminta bukti saldo rekening. Kandidat perlu membuktikan bahwa setidaknya dia memiliki £1,015, atau £1,265 jika kuliah di London, untuk pengeluaran tiap bulan. Apabila persyaratan tersebut tidak dapat terpenuhi, maka kandidat akan otomatis dianggap tidak layak. Hal tersebut perlu dilakukan sebagai jaminan pelajar tidak hidup luntang-lantung dan akhirnya membebani pemerintah Inggris.

Pinjaman dana kuliah (student’s loan) agak sulit dicari di Inggris Raya, terutama untuk jenjang Pascasarajana. Perlu disyukuri sebetulnya, sebab student’s loan justru berpotensi membebani pelajar di masa depan. Untungnya tersedia opsi yang jauh lebih baik, yakni beasiswa. Ada banyak beasiswa tersedia untuk kuliah di Inggris, mulai beasiswa parsial sampai dengan beasiswa penuh. Pemberi beasiswa pun beragam; ada beasiswa kampus, yayasan, dan paling mantap adalah beasiswa dari pemerintah. Selamat bekerja keras dan mempersiapkan diri dengan baik, siapapun bisa kuliah ke Inggris lewat jalur beasiswa. (AR Meinanda)